Semester Akhir? Ohmenn..

Hari ini hari terakhir liburanku di rumah. Besok aku sudah harus kembali ke kota pelajar yang populer dengan gudegnya itu.. Rasanya masih sangat kurang di rumah. Masih ingin menanti langit jingga di halaman depan, sambil menikmati secangkir kopi hitam panas yang menghangatkan, melebur dingin angin yang menyapa pohon semampai di rumahku. Mungkin aku juga akan rindu menjemput matahari dengan setangkup roti dengan lukisan coklat susu di atasnya. Aku juga takkan pernah lupa bertarung dengan terik dan roda-roda berukuran kecil sampai besar yang terdiam untuk beberapa saat, berdekatan, mesra. Satu hal yang akan selalu kunantikan, bercengkrama dengan gadis-gadis itu, berpelukan dengan kerinduan. Persahabatan, memang gak ada matinya.. Nikmat. Indah. :)

Sesampainya di Jogja aku harus kembali menyusun berbagai hal tepat pada tempatnya. Mengawali semester akhirku dengan semangat. Semangat yang gak boleh berakhir. Semangat yang harus tetap di awal. Semangat yang baru :)

Mencari, membaca, dan mereview jurnal,
Mengerjakan tugas dan pekerjaan yang sudah aku ambil resikonya,
Menyiapkan diri untuk jenjang hidup lebih tinggi, bekerja,
sembari mencari-cari kesempatan menuntut ilmu di benua yang lain.

Kekasih? 

Ah, hampir saja aku lupa. Haruskah aku mempedulikannya? Sejauh ini , kepedulianku akan hal tersebut sedikit kurang memuaskan. Karena itu aku menyadari bahwa masih banyak hal yang bisa dan lebih penting untuk aku beri perhatian, dibandingkan hal tersebut. Memang, aku tidak terlalu mempedulikannya seperti mereka. Mereka yang sibuk bertanya tentang hal itu. Hei, udah 2013 kalii, masih jaman ngurusin jodoh orang? hahaha. Anyway, thanks for your care :) 

Ohmenn, semester akhir. Udah semester akhir lho! Udah mau jadi sarjana lho! Terus?

Gelar yang menakutkanku. Sarjana Psikologi. Bayangkan, terkadang, selama ini saja aku masih belum berhasil 'menyembuhkan' diriku, dan aku harus 'menyembuhkan' orang lain? Aku masih manusia biasa. Kami, mahasiswa Fakultas Psikologi masih manusia biasa. Terkadang bisa labil, tapi kami mencoba untuk stabil. Untuk apa? Untuk menunjukkan bahwa kegembiraan itu nyata. Meskipun kadang kita gak bisa meraihnya, tapi kita bisa mendekatinya :)

Duh, semester akhir. Akhirnya kamu datang juga yaa.. 

Be nice, please..

- beatrich titik dua kurung tutup -

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top