Dear, you, Part 2


Senin, 11 Maret 2013 06.02 AM

Alarm natural dari ayam depan kamar membangunkan diriku. Menyadarkan diriku bahwa gelap sudah berlalu. Sekali lagi aku bersyukur masih bisa menikmati terang dan nafas, meski tanpa dirimu.  Hei, selamat pagi kamu! Pesanmu kini tak pernah lagi membangunkanku di pagi hari. Tak ada lagi tawa setelah terbangun dan melihat layar ponselku. Tawa yang renyah dan membuatku berdebar, hanya karena sapaanmu.Ting tong!, katamu.

Bulan-bulan sudah berlalu ditelan waktu. Dingin dan panas telah membunuh waktu.Namun, mereka takkan pernah menghapus rinduku padamu.  Takkan menghapus rekaman dirimu di pikirku. Takkan melenyapkan kenangan tentangmu yang telah menjadi sejarah hidupku.

Kini aku harus memulai hari dengan semangatku sendiri.  Kamu tak lagi akan memberiku asupan semangat untuk menjalani satu hari ini. Kamu sudah punya dia untuk kamu beri semangat melewati hari, melewati satu waktu, bersama dirimu.

Aku sedih, memang. Tapi aku tidak tega melenyapkan tawamu saat ini. Tawa yang bukan lagi karenaku. Mungkin karena dirinya. Selamat menikmati tawa barumu.

Selamat menikmati episode baru dalam hidupmu..

Ting tong! Selamat pagi, kamu ~

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top