Dear, you, Part 3


Senin, 11 Mar. 13 18.11

Jalan-jalan lagi ya? Hmm..emang passionmu di situ ya. Seneng sekaligus sedih baca tmenmu ngasi tau kalo kamu lagi di lombok. Aku gak bisa nitip oleh-oleh lagi ke kamu. Aku gak bisa lagi denger semua ceritamu di perjalanan ke sana. Aku gak bisa nemenin kamu via sms lagi seperti yang kamu minta dulu.

Sore ini air mata ini datang kembali. Sesak ini semakin menjadi-jadi. Kacau. Satu kata yang mampu kugambarkan tentang pikiranku sekarang. Karena semua selalu tentang kamu. Orang yang kata mereka gak patut  aku tangisin.

Sore ini aku sangat merindukanmu. Merindukan semua kisahmu yang dulu selalu kamu bagi denganku. Merindukan semua tawa yang dulu kamu perlihatkan dengan manis di hatiku. Aku rindu kamu. Sangat.
Aku tadi berdoa. Meminta Tuhan mengirimkan salamku padamu. Apakah kamu menerimanya? Apakah tadi namaku melintas di pikiranmu sejenak? Apakah kamu bisa merasakan bahwa aku masih memikirkanmu. Masih tentang hal yang sama. Lucunya kamu, asiknya kamu. Yang selalu aku sadari, aku sangat nyaman denganmu. Dan yang baru aku ketahui, aku menyayangimu.

Terlambat. Ya! Sudah terlambat. Kamu sudah pergi. Kamu sudah hilang. Kamu sudah harus berubah untuknya.

Aku masih menantimu, bila kamu mau tahu.

Aku masih menyimpan rekaman kisahmu dalam hatiku.

Aku masih berusaha membencimu.

Dan aku masih tetap belum bisa melakukannya.

Beri aku waktu melepasmu, membuang rasa sayang untukmu.

Maafkan aku yang (terlambat) menyayangimu.


- beatrich titik dua kurung tutup-

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top