Harga Diri ~


'Harga diri yang didasarkan pada kesuksesan adalah sebuah harga diri semu.'

Pada hakekatnya, semua manusia itu berharga. Sayangnya, tidak semua orang menyadari bahwa dirinya berharga. Hal ini pada umumnya dialami oleh mereka yang mengalami depresi. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Aaron Beck, diketahui bahwa lebih dari 80% orang yang mengalami depresi mengaku tidak suka terhadap diri mereka sendiri (self-dislike). Mereka merasa lemah dalam berbagai kualitas diri yang justru dianggap lebih oleh orang lain, misalnya kecerdasan, popularitas, prestasi, daya tarik, dan sebagainya. Menurut Dr. Aaron, orang yang mengalami depresi ditandai oleh 4D, yaitu Defeated (merasa gagal), Defective (merasa kurang), Deserted (merasa tersingkir), dan Deprived (merasa miskin). Semua tanda tersebut merupakan reaksi emosional yang negatif. Hal ini merupakan akibat dari harga diri yang rendah.

Orang yang mengalami depresi mengukur dirinya berdasarkan penilaian dari lingkungan atau orang lain di sekitarnya, dan dari apa yang telah ia capai atau lakukan. Misalnya, apabila seseorang tidak mencapai prestasi sebesar yang orang lain harapkan, atau sesuai dengan standar tertentu, ia langsung merasa bahwa dirinya tidak berharga. Mereka cenderung merasa bahwa mereka harus sempurna (sifatnya perfeksionis). Ada pemikiran-pemikiran tertentu yang tidak logis, sehingga membuat mereka merasa rendah diri. Harga diri yang rendah ini dapat menimbulkan perilaku yang cenderung destruktif karena melekatkan harga diri pada sesuatu yang sifatnya eksternal.

Rendahnya penghargaan terhadap diri mereka berasal dari diri mereka sendiri. Kenyataannya, kebanyakan orang yang mengalami depresi mendapatkan cinta dari orang lain. Namun, hal ini tidak membantu mereka untuk bangkit karena cinta dan penghargaan terhadap diri mereka sendirilah yang tidak ada.

Untuk mengatasi kondisi di atas, orang perlu mengubah pemikiran-pemikiran yang tidak logis. Di sinilah peran terapi kognitif, yaitu mencoba menyadarkan dan mengubah pemikiran-pemikiran tersebut menjadi lebih logis. Hal ini terkait pula dengan salah satu ciri khas terapi kognitif, yaitu menolak pengakuan rasa tidak berharga pada diri seseorang.

Percayalah, diri anda sungguh berharga :)


Kuliah Terapi Kognitif Perilakuan
Kamis, 13 September 2012 :)

Sumber : Buku Terapi Kognitif : Pendekatan Baru Bagi Penanganan Depresi (terj.) oleh David D. Burns, M.D.


- beatrich titik dua kurung tutup -

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top