Selamat pagiiii :)
Post ini sebenernya udah pengen gue tulis dari lama, tapi baru sempet sekarang.
Pemimpin.
Yap, seseorang yang diberi kepercayaan untuk bisa mengarahkan, memotivasi, membawa sebuah kelompok / organisasi pada suatu kemajuan yang lebih baik.
Menjadi pemimpin bukan lagi hal yang asing buat gue (--> agak narsis dikit) dan bukan hal yang asing juga pastinya buat kalian. Semua orang bisa menjadi pemimpin guys, seenggaknya buat dirinya sendiri. Menjadi pemimpin juga gak harus muluk-muluk kok. Mulai dari yang paling simpel deh, ketua kelompok diskusi. Atau dulu jaman SD jadi ketua kelas. Baru deh mulai ke yang lebih rempong, ketua divisi, ketua panitia, ketua organisasi, ketua perkumpulan, kepala bagian, dan kepala-kepala yang lain.
Beberapa kali dipercaya untuk memimpin sama temen-temen tentunya membuat gue merasa istimewa. Bayangkan, gue gak tau apa yang ada di benak mereka memilih gue sebagai pemimpin. Di mata banyak orang gue kayaknya dipandang klemar-klemer, semacam gak bisa tegas ama orang. Dan gue sendiri juga sadar tentang hal itu. Gue bukan orang yang bisa menaikkan nada suara gue buat meminta orang melakukan sesuatu. Dari kecil kata 'tolong' sudah tertanam dalam diri gue kalo kata itu harus gue pakai untuk minta orang lain melakukan sesuatu. Bisa bayangin ngomong 'tolong' tapi pake nada suara keras? agak gak match ya kayaknya. Gue juga bukan orang yang bisa ngambil keputusan dengan mantap. Kebanyakan mempertimbangkan saran dari anggota gue, jadinya kesusahan sendiri. Yah, untungnya sejauh ini keputusan yang gue ambil masih bisa diterima dan berjalan dengan baik. Sekarang, gimana bisa orang dengan beberapa karakteristik kayak gitu dipercaya jadi pemimpin? itulah yang membuat gue merasa istimewa :)
Hampir segala sesuatu punya 2 sisi tho? nah selain merasa istimewa, gue juga merasa tertekan. Karena apa? Karena tuntutan dan tanggung jawab yang semakin besar. Karena gak semua orang suka dan bisa menerima gue sebagai pemimpin. Karena gue harus siap digosipin dengan segala keputusan, tingkah laku, dan gaya kepemimpinan gue. Karena gue harus mencoba bertahan dalam segala situasi yang mungkin gak diketahui sama anggota gue. Karena gue harus bijak, gak boleh mihak anggota, tapi juga ga boleh mihak atasan. Kudu netral dan bener2 harus jeli ngelihat mana yang harus dibela mana yang gak. Karena gue harus tetap bisa mengatur kata untuk memotivasi temen-temen gue saat gue sendiri perlu asupan motivasi. Meennn, itu gak mudah! Tolong dibold, CAPS LOCK, underline!
Hahaha, tapi menyenangkan kok. It's really exciting when you learn how to control your emotion, how to lead them, how to motivate them, how to play on their need but still complete your (team) needs. It's fun :) Sometimes I feel my tears go down because of them. But in many ways, they can also fade my tears with their presence.
Are you ready to be a leader?
You have to have a readiness to be a leader. Besides you also have to grow your desire being a leader to make it complete.
love, beatrich :)
0 comments:
Post a Comment