Situasi kayak sekarang2 ini emang rawan banget sama yang namanya pesimis. Situasi menjadi mahasiswa tingkat akhir yang masih sok sibuk dengan kegiatan sana sini, ditekan oleh target yang semakin mencekik. Hahahaha. Setiap ketemu teman sesama MTA (Mahasiswa Tingkat Akhir) keluhannya pasti sama. Ya gak sama persis sih, cuma mirip. Intinya : males ngomongin skripsi bisa gak ga ngomongin skripsi, duuuhh kok rasanya males banget ya mau garap skripsi, inspirasi mana inspirasi! Things like that. Dan yang paling heran, banyak mahasiswa dari prodi lain ngadunya ke anak psikologi yang menurut mereka bisa ngasih saran yang oke. Woii, kita sama kalii. Hahahaha. Bedanya mungkin kami, anak psikologi lebih punya kesadaran kenapa kita bisa ngerasa kayak gitu. Lebih dipandang bisa mengontrol emosi dan ambisi. Tapi di luar itu, kita sama. Sama2 manusia dan lebih2 sama2 mahasiswa semester akhir. :3
Tadi malem ada temen dari prodi sebelah yang curhat. Dia bilang udah mulai putus asa dengan semua usahanya. Kenapa setiap ide yang dia utarakan dan jalankan, jalannya gak pernah lancar. Apalagi dia sepertinya punya karakter perfeksionis yang cukup kuat. Ambisi tinggi dan target harus tercapai. Hmm..gak salah sebenernya karena tiap orang punya cara sendiri untuk mencapai apa yang diinginkan. Tapi sepertinya akan lebih sulit menerima kalo kita gak bisa pasrah. Kita emang gak harus pasrah, tapi setidaknya berusahalah. Kadang pasrah itu menenangkan kok. Coba lihat dengan realistis, ikhlaslah menerima hambatan dan kegagalan, terus cari strategi buat maju lagi. :)) Gampang sih emang ngomongnya, tapi dicoba gak ada salahnya tho? Gak usah buru-buru, pelan-pelan aja, yang penting tetep dicoba, dan tetap OPTIMIS! Nah, akhirnya kataini keluar juga. ehehe.
Kemarin tiba-tiba sadar dan inget juga kalo satu-satunya hal yang bisa memove-onkan niat kita ya cuma diri kita sendiri. Gak ada yang salah dengan menjadi gagal, jatuh, terpuruk, dan menyerah. Menjadi salah ketika kita gak mau bangun, bangkit lagi, coba berjalan lagi. Lihat deh anak bayi yang baru belajar jalan. Berapa kali aja dia jatuh, tapi toh dia tetep berusaha bangkit dan belajar jalan lagi. Gak cepet, cukup pelan-pelan aja. Kalo dikaitin nih, menurutku, mungkin menurut dia, orang2 di sekitarnya bisa lho bergerak dengan kedua kakinya, masa aku gak bisa. Meskipun awalnya dia merangkak buat berpindah, lama-lama dia akan belajar untuk berdiri dan berjalan :) Dan menurutku itu semua karena keinginan dia sendiri. Bayangin dh kalo orang tuanya, kakak, atau sodara2nya yang ngajarin dia jalan udah berusaha mati2an ngajarin tapi dianya gak punya keinginan dan keyakinan kalo dia BISA jalan, tetep ga bakal jalan tho.
Hei mahasiswa semester akhir, kalian gak sendirian kok. Banyak temen2 yang merasakan hal yang sama kayak kalian, termasuk gue. Saling mendukung dan menguatkanlah. Saling membantu dan saling mendoakan. Keep spirits ahead! Tetap OPTIMIS! Tuhan beserta kalian yahh :*
love, beatrich :)
0 comments:
Post a Comment