(Sepertinya) Tentang Kamu


Aku pernah merasakannya
Jauh sebelum hari ini
Rasa yang sebenarnya tak ingin lagi aku miliki
Namun bagaimanapun juga tak dapat kuhindari.
Aku tak ingin lagi jatuh cinta
Aku takut jatuh cinta, lebih tepatnya.
Aku belum siap untuk sakit lagi sepertinya.
Namun semakin kucoba pergi dan menghindar
Rasa ini malah semakin tumbuh mengakar.

Tuhan tolong bantu kikis rasa ini.
Bila tak Kau perkenanku  untuk bersamanya
Cukupkan rasa ini sampai di sini
Perih Tuhan rasanya
Ketika tiap kupejamkan mata, yang ada hanya sosoknya
Yang kuingat hanya senyum manisnya yang membuatku luluh lantah
Entah kenapa sosok itu tak bosan-bosannya tinggal di otakku
Namun ia tak pernah menyadarinya, sepertinya..
Tetap menganggapku bukan siapa-siapa, sepertinya..
Tidak menaruh harapan apa-apa padaku, sepertinya,,
Semua serba sepertinya..

Aku ingin pergi Tuhan bila semua tak juga pasti
Aku tak ingin berharap lebih jauh lagi meski ku menginginkannya
Aku sudah terbiasa dengan ketidakpastian,
Tpi haruskah ku selalu membiasakannya?
Sejujurnya, aku lelah, Tuhan
Lelah menunggu,
Lelah berharap,
Lelah bertahan,
Lelah berteman dengan ketidakpastian.
Bisakah aku beristirahat sejenak,
Atau sekedar merasakan kepastian,
Meski hanya untuk beberapa saat? L

Yang kupikirkan hanya dia
Yang kukhawatirkan juga hanya dia
Yang mengaduk-aduk perasaanku hanya dia
Yang membuatku menangis sekaligus tertawa hanya dia.
Kenapa hanya dia, Tuhan?
Kenapa harus ada dia di hidupku?

- beatrich titik dua kurung tutup -

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top