Guru-guru Terbaik


Aku masih melangkah pelan,
Menuju satu tempat,
Dan diam sejenak.

Tersadar bahwa kehidupan ini adalah proses belajar.
Aku hanya seorang murid, dan kalianlah guruku.
Keluarga, teman-teman, dan orang-orang di sekitarku.
Dunia hanya objek belajar kita bersama.

Kalian yang membicarakanku,
Kalian yang membenciku,
Kalian yang mengejekku,
Kalian yang merendahkanku,
Kalian yang menolakku,
Terima kasih atas penilaian kalian kepadaku.

Kalian yang menolongku,
Kalian yang mendukungku,
Kalian yang mencintaiku,
Kalian yang menghargaiku,
Kalian yang menerimaku,
Terima kasih atas kasih kalian kepadaku.

Kalian takkan merasakan perih seperih yang kurasakan,
Bahagia sebahagia yang kurasakan,
Rindu serindu yang kurasakan,
Sepi, sesepi yang kurasakan,
Dan syukur sebesar yang aku rasakan.

Begitu juga dengan diriku.
Takkan merasakan benar-benar sama seperti yang kalian rasakan.
Karena kita memang berbeda.

Ya, inilah diriku.
Yang masih memiliki sedikit kemampuan di balik segala keterbatasan yang kumiliki.
Aku hanya murid, yang belajar dari kalian.
Belajar mengendalikan diriku,
karena aku tak bisa mengendalikan situasi di luar diriku.
Belajar memperbaiki penilaian buruk kalian atas diriku,
Belajar mempertahankan penilaian baik kalian kepadaku.

Terima kasih dan maaf, untuk kalian,
Guru-guru terbaikku.


- beatrich titik dua kurung tutup -

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top