Kugores perlahan ujung kayu runcing ini
Membentuk huruf-huruf
Merangkai kata-kata
Mencoba menyampaikan rasa
Yang tak bisa terungkap lewat suara
Sendiri kini menikmati sepi
Terdiam melihat gelap menertawakanku
Menanti terang yang tak kunjung datang
Namun ku bertahan
Kamu mau tahu rasanya?
Tidak perlu. Cukup aku.
Kamu tidak perlu tahu rasanya
Ini kisahku. Biarkan aku menikmatinya
Menikmati tiap goresan kenangan yang
menyakitkan
Menyantap kenyataan yang mungkin tak pernah
kuharapkan
Mengenang derai air mata dan lautan tawa
Meratapi kekecewaan dan menghempaskannya
kemudian
Mencoba menghargai tiap nafas yang kuhela
Menganggapnya hujan yang menjadikannya pelangi
Indah, bukan?
- beatrich titik dua kurung tutup -
0 comments:
Post a Comment